Wednesday, December 31, 2008

Sejarah KOPASSUS

Komando Pasukan Khusus yang disingkat menjadi Kopassus adalah bagian dari Bala Pertahanan Pusat yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat yang memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror.
Dalam perjalanan sejarahnya, Kopassus berhasil mengukuhkan keberadaannya sebagai pasukan khusus yang mampu menangani tugas-tugas yang berat. Beberapa operasi yang dilakukan oleh Kopassus diantaranya adalah operasi penumpasan DI/TII, operasi militer PRRI/Permesta, Operasi Trikora, Operasi Dwikora, penumpasan G30S/PKI, Pepera di Irian Barat, Operasi Seroja di Timor Timur, operasi pembebasan sandera di Bandara Don Muang-Thailand (Woyla), Operasi GPK di Aceh, operasi pembebasan sandera di Mapenduma, serta berbagai operasi militer lainnya.


Prajurit Kopassus dapat mudah dikenali dengan baret merah yang disandangnya, sehingga pasukan ini sering disebut sebagai pasukan baret merah. Kopassus memiliki moto Berani, Benar, Berhasil.

Sejarah Kopassus
Kesko TT III/Siliwangi

Pada tanggal 15 April 1952, Kolonel A.E. Kawilarang mendirikan Kesatuan Komando Tentara Territorium III/Siliwangi (Kesko TT). Ide pembentukan kesatuan komando ini berasal dari pengalamannya menumpas gerakan Republik Maluku Selatan (RMS) di Maluku. Saat itu A.E. Kawilarang bersama Letkol Slamet Riyadi
(Brigjen Anumerta) merasa kesulitan menghadapi pasukan komando RMS. A.E. Kawilarang bercita-cita untuk mendirikan pasukan komando yang dapat bergerak tangkas dan cepat.

Komandan pertama saat itu adalah Idjon Djanbi. Idjon Djanbi adalah mantan kapten KNIL Belanda kelahiran Kanada, yang memiliki nama asli Kapten Rokus Bernardus Visser. Pada tanggal 9 Februari 1953, Kesko TT dialihkan dari Siliwangi dan langsung berada di bawah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).

KKAD
Pada tanggal 18 Maret 1953 Mabes ABRI mengambil alih dari komando Siliwangi dan kemudian mengubah namanya menjadi Korps Komando Angkatan Darat (KKAD).

RPKAD
Tanggal 25 Juli 1955 organisasi KKAD ditingkatkan menjadi Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD), yang tetap dipimpin oleh Mochamad Idjon Djanbi.

Tahun 1959 unsur-unsur tempur dipindahkan ke Cijantung, di timur Jakarta. Dan pada tahun 1959 itu pula Kepanjangan RPKAD diubah menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Saat itu organisasi militer itu telah dipimpin oleh Mayor Kaharuddin Nasution.
Pada saat operasi penumpasan DI/TII, komandan pertama, Mayor Idjon Djanbi terluka, dan akhirnya digantikan oleh Mayor RE Djailani.

Puspassus AD
Pada tanggal 12 Desember 1966, RPKAD berubah pula menjadi Pusat Pasukan Khusus AD (Puspassus AD). Nama Puspassus AD ini hanya bertahan selama lima tahun. Sebenarnya hingga tahun 1963, RPKAD terdiri dari dua batalyon, yaitu batalyon 1 dan batalyon 2, kesemuanya bermarkas di Jakarta. Ketika, batalyon 1 dikerahkan ke Lumbis dan Long Bawan, saat konfrontasi dengan Malaysia, sedangkan batalyon 2 juga mengalami penderitaan juga di Kuching, Malaysia, maka komandan RPKAD saat itu, Letnan Kolonel Sarwo Edhie -karena kedekatannya dengan Panglima Angkatan Darat, Letnan Jenderal Ahmad Yani, mengusulkan 2 batalyon 'Banteng Raider' bentukan Ahmad Yani ketika memberantas DI/TII di Jawa Tengah di upgrade di Batujajar, Bandung menjadi Batalyon di RPKAD, masing-masing Batalyon 441"Banteng Raider III", Semarang ditahbiskan sebagai Batalyon 3 RPKAD di akhir tahung 1963. Menyusul kemudian Batalyon Lintas Udara 436 "Banteng Raider I", Magelang menjadi Batalyon 2 menggantikan batalyon 2 lama yang kekurangan tenaga di pertengahan 1965. Sedangkan Batalyon 454 "Banteng Raider II" tetap menjadi batalyon di bawah naungan Kodam Diponegoro. Batalyon ini kelak berpetualang di Jakarta dan terlibat tembak menembak dengan Batalyon 1 RPKAD di Hek.

Kopassandha
Tanggal 17 Februari 1971, resimen tersebut kemudian diberi nama Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha).
Dalam operasi di Timor Timur pasukan ini memainkan peran sejak awal. Mereka melakukan operasi khusus guna mendorong integrasi Timtim dengan Indonesia. Pada tanggal 7 Desember 1975, pasukan ini merupakan angkatan utama yang pertama ke Dili. Pasukan ini ditugaskan untuk mengamankan lapangan udara. Sementara Angkatan Laut dan Angkatan Udara mengamankan kota. Semenjak saat itu peran pasukan ini terus berlanjut dan membentuk sebagian dari kekuatan udara yang bergerak (mobile) untuk memburu tokoh Fretilin, Nicolaus Lobato pada Desember 1978. Pada tahun 1992 menangkap penerus Lobato, Xanana Gusmao, yang bersembunyi di Dili bersama pendukungnya.


Kopassus
Dengan adanya reorganisasi di tubuh ABRI, sejak tanggal 26 Desember 1986, nama Kopassandha berubah menjadi Komando Pasukan Khusus yang lebih terkenal dengan nama Kopassus hingga kini.
ABRI selanjutnya melakukan penataan kembali terhadap grup di kesatuan Kopassus. Sehingga wadah kesatuan dan pendidikan digabungkan menjadi Grup 1, Grup 2, Grup 3/Pusdik Pasuss, serta Detasemen 81.
Sejak tanggal 25 Juni 1996 Kopasuss melakukan reorganisasi dan pengembangan grup dari tiga Grup menjadi lima Grup.
• Grup 1/Parakomando — berlokasi di Serang, Banten
• Grup 2/Parakomando — berlokasi di Kartasura, Jawa Tengah
• Grup 3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus — berlokasi di Batujajar, Jawa Barat
• Grup 4/Sandhi Yudha — berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
• Grup 5/Anti Teror — berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
Detasemen 81, unit anti teroris Kopassus, ditiadakan dan diintegrasikan ke grup-grup tadi. Sebutan bagi pemimpin Kopassus juga ditingkatkan dari Komandan Kopassus yang berpangkat Brigjen menjadi Komandan Jendral (Danjen) Kopassus yang berpangkat Mayjen bersamaan dengan reorganisasi ini.

Struktur Satuan Kopassus
Perbedaan struktur dengan satuan infanteri lain

Struktur organisasi Kopassus berbeda dengan satuan infanteri pada umumnya. Meski dari segi korps, para anggota Kopassus pada umumnya berasal dari Korps Infanteri, namun sesuai dengan sifatnya yang khusus, maka Kopassus menciptakan strukturnya sendiri, yang berbeda dengan satuan infanteri lainnya.
Kopassus sengaja untuk tidak terikat pada ukuran umum satuan infanteri, hal ini tampak pada satuan mereka yang disebut Grup. Penggunaan istilah Grup bertujuan agar satuan yang dimiliki mereka terhindar dari standar ukuran satuan infanteri pada umumnya (misalnya Brigade). Dengan satuan ini, Kopassus dapat fleksibel dalam menentukan jumlah personel, bisa lebih banyak dari ukuran brigade (sekitar 5000 personel), atau lebih sedikit.


Lima Grup Kopassus

Secara garis besar satuan dalam Kopassus dibagi dalam lima Grup, yaitu:
• Grup 1/Para Komando — berlokasi di Serang, Banten
• Grup 2/Para Komando — berlokasi di Kartasura, Jawa Tengah
• Pusat Pendidikan Pasukan Khusus — berlokasi di Batujajar, Jawa Barat
• Grup 3/Sandhi Yudha — berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur
• Satuan 81/Penanggulangan Teror — berlokasi di Cijantung, Jakarta Timur

Kecuali Pusdikpassus, yang berfungsi sebagai pusat pendidikan, Grup-Grup lain memiliki fungsi operasional (tempur). Dengan demikian struktur Pusdikpassus berbeda dengan Grup-Grup lainnya. Masing-masing Grup (kecuali Pusdikpassus), dibagi lagi dalam batalyon, misalnya: Yon 11 dan 12 (dari Grup 1), serta Grup 21 dan 22 (dari Grup 2).

Jumlah personel
Karena Kopassus merupakan pasukan khusus, maka dalam melaksanakan operasi tempur, jumlah personel yang terlibat relatif sedikit, tidak sebanyak jumlah personel infanteri biasa, dengan kata lain tidak menggunakan ukuran konvensional mulai dari peleton hingga batalyon. Kopassus jarang sekali (mungkin tidak pernah) melakukan operasi dengan melibatkan kekuatan satu batalyon sekaligus.

Istilah di kesatuan
Karena berbeda dengan satuan pada umumnya, satuan di bawah batalyon bukan disebut kompi, tetapi detasemen, unit atau tim. Kopassus jarang melibatkan personel yang banyak dalam suatu operasi. Supaya tidak terikat dengan ukuran baku pada kompi atau peleton, maka Kopassus perlu memiliki sebutan tersendiri bagi satuannya, agar lebih fleksibel.
Pangkat komandan
• Komandan Grup berpangkat Kolonel,
• Komandan Batalyon berpangkat Letnan Kolonel,
• Komandan Detasemen, Tim, Unit, atau Satuan Tugas Khusus, adalah perwira yang pangkatnya disesuaikan dengan beban tugasnya (mulai Letnan sampai Mayor).



Grup 1/Para Komando
Grup 1/Para Komando adalah satuan setingkat Brigade, yang merupakan bagian dari Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dan didirikan pada tanggal 23 Maret 1963. Grup ini bermarkas di Serang, Banten, dengan Komandan Grup pertama kali adalah Mayor L.B. Moerdani. Dhuaja yang digunakan adalah Eka Wastu Baladhika, yang diciptakan oleh Kopral Satu Suyanto. Komandan saat ini adalah Kolonel Inf. Teddy Lhaksmana, dengan jumlah personil sebanyak 1.274 orang.

Sejarah
Garis waktu
• 23 Maret 1963, Batalyon 1 Para Komando diresmikan
• 1964, Mayor Inf. L.B. Moerdani digantikan oleh Mayor Inf. C.I. Santosa
• 1967, penyebutan batalyon diganti menjadi grup yang setingkat brigade.
• 1967, Dhuaja Grup 1 Eka Wastu Baladika diciptakan oleh Koptu Suyanto
• 1969, Kopassandha mulai melakukan latihan gabungan dengan angkatan lain
• 1974, Suksesi dari angkatan 45 ke generasi akademi, ada isu Kopassandha bakal dihapus
• 1978-1983, Komandan Grup terlama dipegang oleh Letkol Inf. Wismoyo Arismunandar
• 1981, Grup 1 dipindahkan dari Cijantung ke Serang
• 1983, Denpur 11 menyusul ke Serang
• 1986, Regrouping dari 1.736 orang menjadi 981 orang. Regrouping melahirkan dua batalyon.
• 1 Juli 1996, Batalyon ketiga terbentuk
• 14 Februari 2004, Kolonel Inf. Teddy Lhaksmana menjadi komandan Grup ke-17 atau ke-19 jika dihitung dari era batalyon.

Awal berdiri
Sejarahnya diawali pembentukan Batalyon 1 RPKAD pada tanggal 23 Maret 1963 dengan komandan Mayor L.B. Moerdani. Pada tahun 1967 istilah batalyon diganti dengan grup yang berkekuatan setingkat brigade dan mulai mengunakan dhuaja .

Pada tahun 1996 diregrouping dari 3 detasemen menjadi 2 batalyon dan pada tahun itu juga dibentuk Batalyon 13 untuk melengkapi agar grup terdiri dari 3 batalyon.

Anggota pasukan yang gugur
Jumlah anggota Grup 1 yang gugur sebanyak 120 orang dari sembilan medan tugas, dengan rincian sebagai berikut:
1. Operasi Timor Timur : 66 orang
2. Operasi Dwikora di Kalimantan : 21 orang
3. Operasi Tumpas di Sulawesi Selatan : 4 orang
4. G30S/PKI : 5 orang
5. Operasi PGRS/Paraku : 2 orang
6. Operasi Wibawa di Irian : 5 orang
7. Operasi Aceh (1991-2004) : 15 orang
8. Operasi Tergabung Garuda 12 di Kamboja : 1 orang
9. Operasi Maluku dan Maluku Utara : 1 orang

Organisasi pasukan
Kekuatan Grup 1/Para Komando terdiri dari 1.274 personel dalam tiga batalyon tempur yaitu:
1. Batalyon 11/Astu Seno Baladhika
2. Batalyon 12/Asabha Seno Baladhika
3. Batalyon 13/Thikkaviro Seno Baladhika
Setiap batalyon terdiri dari 3 kompi. Setiap kompi dipecah lagi menjadi 3 peleton, yang masing-masing peleton beranggotan 39 orang. Dan setiap peleton terdiri dari 3 unit kecil yang disebut regu berkekuatan 10 orang.
Regu

Setiap regu hanya berkekuatan 10 orang, yang dipimpin oleh seorang bintara, dimana masing-masing orang memiliki keahlian masing-masing. Komposisi regu terdiri dari :
1. Komandan Regu (Danru),
2. Wakil Komandan Regu (Wadanru),
3. Penembak senapan 1
4. Penembak senapan 2,
5. Bintara Zeni Demolisi,
6. Tamtama Perhubungan,
7. Tamtama Kesehatan,
8. Penembak Senapan Mesin Ringan Ultimax 100,
9. Penembak senapan 3/Pembantu penembak Senapan Mesin Ringan, dan
10. Penembak senapan 4.

Komandan Grup 1
Diantara mereka yang pernah menjabat Komandan Grup 1/Para Komando adalah:
1. Mayor Inf. L.B. Moerdani, 1963-1964
2. Mayor Inf. C.I. Santosa, 1964-1967
3. Letkol Inf. S. Soekoso
4. Kolonel Inf. H.H. Djajadiningrat
5. Letkol Inf. Samsudin (Atekad 1960)
6. Letkol Inf. Soegito, 1975-1978
7. Letkol Inf. Wismoyo Arismunandar, 1978-1983
8. Kolonel Inf. Teddy Lhaksmana, 2004-sekarang

Persenjataan
Saat ini Grup 1/Para Komando memiliki persenjataan yang ringan dibawa tetapi efektif, jenis yang digunakan adalah:
1. Senapan Serbu 1 buatan Pindad
2. Pelontar Granat SPG-1 kaliber 40 mm
3. Pistol SiG Sauer P226 untuk komandan kompi ke atas, dan Pistol P1 buatan Pindad untuk di bawahnya.
4. Night Vission Goggles (NVG)
5. Shotgun MOD M3 Super 90
6. Sniper Accuracy International 7,62 mm
7. Sniper Galil 7,62 mm
8. Senapan Mesin Ultimax 100.[1]


Grup 2/Para Komando
Grup 2 Kopassus/Para Komando adalah satuan setingkat Brigade, yang merupakan bagian dari Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dan didirikan pada tahun 1962. Grup ini bermarkas di Kartasura, Sukoharjo, dengan Komandan Grup pertama kali adalah Mayor Inf Sugiarto .
Dhuaja yang digunakan adalah Dwi Dharma Bhirawa Yudha, dengan lambang Naga Terbang yang bermakna Satuan kedua dari Komando Pasukan Khusus yang selalu siap sedia berjuang membela negara dan bangsa dengan gagah berani dan selalu jaya dalam setiap pertempuran.
Komandan saat ini adalah Kolonel Inf. Asep Subarkah Yusuf lulusan Akademi Militer tahun 1984, dengan jumlah personil sebanyak 1.459 orang. Kasi Ops Kapten Inf Suwondo.
Grup 2 terdiri dari :
• Batalyon 21 dan Batalyon 22 yang bermarkas di Kartasura, Jawa Tengah,
• Batalyon 23 bermarkas di Parung, Bogor.


Pusat Pendidikan Pasukan Khusus
Pusat Pendidikan Pasukan Khusus atau disingkat Pusdikpassus adalah sekolah awal untuk melatih pasukan para komando, khususnya yang akan bergabung ke Kopassus. Pusdik ini bermarkas di Batujajar, Jawa Barat.
Sebagai lembaga pendidikan, Pusdikpassus dibagi berdasarkan fungsi pelatihannya. Secara garis besar, ada tiga kejuruan utama, yaitu:
1. Para,
2. Komando dan
3. Sandi Yudha.
Lembaga pendidikan ini menyediakan kursus-kursus spesialis lain, yang juga terbuka bagi anggota Angkatan Darat di luar Kopassus seperti: Kompi Pemburu, Scuba, Daki Serbu, Demolisi, Pandu Udara (Path Finder), dan Penembak Runduk (Sniper).


Grup 3/Sandhi Yudha
Grup 3/Sandhi Yudha adalah satuan Kopassus yang bertugas sebagai intelijen di medan pertempuran yang dibentuk pada tanggal 24 Juli 1967. Grup 3/Sandhi Yudha ini bermarkas di Markas Komando Cijantung, Jakarta Timur. Calon Personil di Grup ini diseleksi sangat ketat di internal mulai dari calon prajurit yang masih pendidikan hingga personil yang sudah bertugas aktif di kesatuan tetapi punya bakat intelijen yang kemudian akan dilatih lagi.
Pelatihan yang dilakukan

Dasar latihannya sama dengan Prajurit Kopassus lainnya yaitu Kursus Para (2,5 bulan), Sekolah Komando (6 bulan) ditambah kursus lainnya seperti PH (Perang Hutan), PJD (Perang Jarak Dekat), Spursus (Sekolah tempur khusus), Dakibu (Pendaki Serbu) tetapi setelah itu para calon intel tempur ini dididik lebih khusus lagi yaitu pendidikan Sandhi Yudha di Pusdik Passus, Batujajar, Bandung yang materi pendidikannya adalah intelijen dan pengetahuan pendukung untuk intelijensia di medan operasi seperti penyamaran, navigasi, bela diri khusus, penggunaan alat-alat khusus intelijen dan lain-lain. Bahkan beberapa personil terpilih dari Grup ini dikirim lagi untuk sekolah ke Pusat Pendidikan Intelijen Militer di luar negeri seperti Amerika Serikat, Jerman, Inggris bahkan Israel. Diantara seluruh jenis prajurit di Kopassus yang paling spesifik pendidikannya adalah prajurit di Grup 3/Sandhi Yudha.

Operasi lapangan
Biasanya dalam prosedur tetap operasi di lapangan sebelum Grup Parakomando atau Grup Anti teror digelar ke medan operasi, personil dari Grup Sandhi Yudha ditugaskan terlebih dahulu sebagai intel tempur untuk mengumpulkan informasi intelijen dari lapangan. Selain digunakan secara internal oleh Kopassus. Prajurit-prajurit sandhi yudha ini juga sering di BKO-kan ke Kodam-kodam atau satuan-satuan lain. Pada masa DOM di Aceh, prajurit dari grup ini banyak yang di BKO-kan di bawah Komando Penguasa Darurat Sipil dan Militer di sana, dimana mereka dibuat dalam satuan SGI (Satuan Grup Intelijen). Dalam situasi tertentu mereka ada juga yang ditugaskan sebagai freelance tanpa satuan resmi,dalam hal ini mereka akan dilengkapi dengan identitas sipil seperti KTP dan kadang-kadang punya kartu kuning pencari kerja dari Dinas Tenaga Kerja. Para freelance inilah yang punya potensi besar menjadi disertir.
Termasuk juga dalam menghadapi OPM di Papua (seperti kasus terbunuhnya Theys Hiyo Eluay), kasus penculikan aktifis di awal reformasi juga dilakoni oleh prajurit sandhi yudha yang tergabung dalam Tim Mawar. Bahkan di BIN (Badan Intelijen Negara), banyak personil operasinya alumnus dari Sandhi Yudha dan dalam tugas-tugas intelijennya masih sering memakai personil aktif dari Grup 3/Sandhi Yudha. Tetapi ada beberapa dari mereka yang bernasib sangat ironis yaitu hilang tanpa jejak di medan tugasnya atau bahkan sengaja menghilangkan diri dan dan diisukan bergabung dengan organisasi-organisasi paramiliter di pelosok-pelosok negeri ini. Masalah kurangnya kesejahteraan menjadi alasan utama para disertir ini untuk meninggalkan tugasnya,sementara organisasi-organisasi para-militer yang bermisi separatisme maupun yang berorientasi bisnis menawarkan keuntungan dari segi ekonomi buat mereka. Mereka juga sering menjadi pelaku black market di medan operasi untuk membantu kelompok yang seharusnya menjadi target operasinya.


Informasi yang diperoleh
Tetapi terlepas dari semua kasus dan isu-isu miring yang menerpa Kopassus sebagai rumahnya para Prajurit Sandhi Yudha, mereka memiliki kontribusi yang sangat signifikan khususnya dalam hal intelijen di Negeri ini. Banyak informasi dari para alumnus Sandhi Yudha maupun yang masih aktif di Grup 3 terhadap negara yang menyangkut gangguan separatisme, teroris di dalam negeri maupun peran serta bangsa lain dalam mengganggu keutuhan NKRI. Mereka bermain di belakang layar tanpa kelihatan dengan menghadapi resiko tugas yang sangat berat dan jauh dari keluarganya bahkan tidak sedikit dari pada prajurit Sandhi Yudha ini yang tidak dikenal anak kandungnya sendiri begitu pulang bertugas karena lamanya di dalam medan operasi.
Satuan yang ada di bawah Grup 3
1. Batalyon 31/Eka Sandhi Yudha Utama
2. Batalyon 32/Apta Sandhi Prayudha Utama
3. Batalyon 33/Wira Sandhi Yudha Sakti


Satuan 81/Penanggulangan Teror
Sat-81 Gultor

Kekuatan - (tidak diketahui)
Persenjataan Minimi 5,56mm, MP5 9mm, Uzi 9mm, Beretta 9mm, SIG-Sauer 9mm, dan beberapa jenis lagi seperti sniper, tidak terdeteksi.
Spesialis Antibajak pesawat, perang kota, intelijen & kontra-intelijen
Dibentuk 30 Juni 1982

Satuan 81/Penanggulangan Teror atau disingkat Sat-81/Gultor adalah satuan di Kopassus yang setingkat dengan Grup, bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur.

Sejarah berdirinya
Mengantisipasi maraknya tindakan pembajakan pesawat terbang era tahun 1970/80-an, Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI menetapkan lahirnya sebuah kesatuan baru setingkat detasemen di lingkungan Kopassandha. Pada 30 Juni 1982, muncullah Detasemen 81 (Den-81) Kopassandha dengan komandan pertama Mayor Inf. Luhut B. Panjaitan dengan wakil Kapten Inf. Prabowo Subianto. Kedua perwira tersebut dikirim untuk mengambil spesialisasi penanggulangan teror ke GSG-9 (Grenzschutzgruppe-9) Jerman dan sekembalinya ke Tanah Air dipercaya untuk menyeleksi dan melatih para prajurit Kopassandha yang ditunjuk ke Den-81.

Organisasi pasukan
Keinginan mendirikan Den-81 sebenarnya tidak terlepas dari peristiwa pembajakan pesawat Garuda DC-9 Woyla di Bandara Don Muang, Bangkok, 31 Maret 1981. Nah, pasukan yang berhasil membebaskan Woyla inilah yang menjadi cikal bakal anggota Den-81, dan belakangan diganti lagi jadi Satuan 81 Penanggulangan Teror (Sat-81 Gultor). Dari periode 1995¬ - 2001, Den-81 sempat dimekarkan jadi Group 5 Antiteror.
Satuan yang ada di bawah kendali Sat-81 adalah Batalyon 811 dan Batalyon 812.

Sistem rekrutmen
Secara organisatoris, Gultor langsung di bawah komando dan pengendalian Komandan Jendral Kopassus. Gultor saat ini dipimpin perwira menengah berpangkat kolonel. Proses rekrutmen prajurit Gultor dimulai sejak seorang prajurit selesai mengikuti pendidikan para dan komando di Batujajar. Dari sini, mereka akan ditempatkan di satuan tempur Grup 1 dan Grup 2, baik untuk orientasi atau mendapatkan pengalaman operasi.

Operasi Sat-81/Gultor
Sekembalinya ke markas, prajurit tadi akan ditingkatkan kemampuannya untuk melihat kemungkinan promosi penugasan ke Satuan Sandi Yudha atau Satuan Antiteror. Untuk antiteror, pendidikan dilakukan di Satuan Latihan Sekolah Pertempuran Khusus Batujajar. Operasi terakhir terbilang sukses Den-81 yaitu saat pembebasan 26 sandera yang ditawan GPK Kelly Kwalik di Irian Jaya pada 15 Mei 1996. Namun Operasi Woyla masih menjadi satu-satunya operasi antiteror dalam skala besar yang dijalankan TNI hingga saat ini. Tidak jelas berapa jumlah prajurit Sat-81 Gultor saat ini.

Copy & paste dari www.bluefame.com

Thursday, December 18, 2008

MY DREAM BOBBER BIKE




Ami James (Miami Ink) Bobber bike

 Bobber is a style of custom motorcycle that took shape in the 1950s and continues to be built today. Bobbers are related to choppers in that they both represent a minimalistic approach where everything is stripped from a bike that is not readily needed. This includes the characteristic rigid frame and shortened ("bobbed") rear fender.

The principle difference between bobbers and choppers is that bobbers are typically built around unmodified frames while chopper frames are often cut and welded into shape. They also often lack most of the chopper's aesthetic characteristics such as chromed parts and elongated forks. Thus, bobbers are fairly easy to create from stock motorcycles and are generally hand built.

From Wikipedia, the free encyclopedia

Happy Hour

           Happy hour with Jakarta landscape as a background

"BAPAK" dan "IBU"

Tuesday, December 16, 2008

I LOVE YOU PART 2

Serius ngajak aku menikah? 
Mengajak aku menemani hidupmu?
Mengajak aku menjadi pasangan hidupmu?

Kalau iya, jawabku pun: I DO! MAU!
Aku mau menjadi "saksi atas hidupmu",
saksi atas keberadaanmu
dan saksi atas diriku sendiri yang dicintai oleh seorang
laki-laki.
Laki-laki yang selalu membuatku bangga.

Tapi kamu siap kecewa nggak kalo aku nggak seperti
yang kamu harapkan?
(hmh..pasti bete ya ditanya begini..he..)
Karena kalau kamu kecewa, semuanya akan hancur termasuk diriku sendiri.

Dan aku nggak kuatir kalau kamu nggak sayang dan cinta lagi sama aku.
Setidaknya pada satu masa/waktu aku pernah dicintai olehmu.
Dan itu suatu kebanggaan yang akan kusimpan dalam hidupku.
Kan aku pernah menjadi "saksi atas hidupmu".

I LOVE YOU.

THE LIZARD KING



Birth nameJames Douglas Morrison
Also known asThe Lizard King, Mr. Mojo Risin'
BornDecember 8, 1943
MelbourneFloridaUSA
DiedJuly 3, 1971 (aged 27)
ParisFrance
Genre(s)Psychedelic rockacid rock,blues-rockhard rock
Occupation(s)MusicianSongwriterPoet,Filmmaker
Voice type(s)Baritone[1]
Years active1965 – 1971
Label(s)Elektra
Associated actsThe DoorsRick & the Ravens
Websitehttp://www.thedoors.com/


Kesempatan dan pilihan

Ketika kita bertemu orang yang tepat untuk dicintai,
Ketika kita berada di tempat pada saat yang tepat,
Itulah kesempatan

Ketika engkau bertemu dengan seseorang yang membuatmu tertarik,
Itu bukan pilihan itu kesempatan.

Bertemu dalam suatu peristiwa bukanlah pilihan...
Itupun adalah kesempatan

Bila engkau memutuskan untuk mencintai orang tersebut,
Bahkan dengan segala kekurangannya,
Itu bukan kesempatan, itu adalah pilihan

Ketika engkau memilih bersama dengan
Seseorang walaupun apapun yang terjadi
Itu adalah pilihan

Bahkan ketika kau menyadari
Bahwa masih banyak orang lain
Yang lebih menarik, pandai, dan kaya
Daripada pasanganmu dan
Tetap engkau memilih untuk mencintainya,
Itulah pilihan

Perasaan cinta, simpatik, tertarik
Datang bagai kesempatan pada kita...

Tetapi cinta sejati yang abadi adalah pilihan.
Pilihan yang kita lakukan.
Berbicara tentang pasangan jiwa,

Ada suatu kutipan dari film yang
Mungkin sangat tepat :
"Nasib membawa kita bersama.
Tetapi tetap bergantung pada kita
bagaimana membuat semuanya berhasil "

I love you Bubu

Monday, December 15, 2008

I LOVE YOU PART 1

Kenapa aku mau sama kamu?
Karena kamu menganggap aku ada.
Sepertinya tak ada satupun bagian dari diriku yang tidak kamu cintai.
Jangan bertanya kenapa karena cuma itu jawaban yang aku punya.

I LOVE YOU.

Friday, December 12, 2008

Perempuan dan laki-laki yang beruntung

Mereka adalah kekasih sejati yang sudah mengenal satu
sama lain sejak kecil. Perempuan itu sudah mengisi
hatinya sejak dulu bahkan sejak mereka sama-sama masih
belajar berjalan. Perempuan itu pernah dia bantu
berdiri saat terjatuh, pernah dia usap air matanya
saat sedih dan tertawa bersama dalam bahagia.
Perempuan itu selalu mengisi hatinya sepanjang waktu.

Perempuan itu juga yang sekarang menemaninya makan
pagi, menyiapkan masakan untuk dirinya dan menemaninya
tidur saat malam. Perempuan itu benar-benar
dicintainya. Tapi suatu hari lelaki yang selama ini
mencintai perempuan itu menangis. Bukan karena
perempuan itu sudah mengkhianatinya tapi justru karena
perempuan itu untuk pertama kalinya mengatakan "i love
you". Kata-kata itu melebihi apa yang selama ini
pernah mereka jalani bersama. Kata-kata itu juga
melebihi tangis dan tawa mereka. Kata-kata itulah yang
selama ini ditunggu-tunggu oleh si lelaki.

Tindakan memang lebih bermakna dari sekedar kata-kata.
Tapi kata adalah wujud dari bentuk perasaan yang tak
bisa terbaca.

Aku bukan ingin menjadi seperti perempuan itu yang
menahan diri untuk tidak mengatakan cinta sampai waktu
yang lama. Aku memang penuh kehati-hatian agar aku
bisa mengatakannya di waktu yang tepat. Dan aku
percaya, aku tidak membutuhkan waktu lama seperti
perempuan itu (hmhh tunggu saja nanti..:)

Aku ingin seberuntung mereka, bisa mengenal cinta itu
tumbuh melalui suatu proses. Dan aku sedang
menjalaninya sekarang dengan seorang lelaki bernama
Arif. Beruntungkah aku? YA! Dia seorang lelaki yang
baik. Dia memang tidak membantuku saat aku jatuh untuk
belajar jalan tapi dia membantuku berdiri dari
ketakutan. Dia memang tidak mengusap air mataku dengan
tangannya tapi dia mengusap air mataku dengan
kebaikannya. Dia memang belum bisa membuatku tertawa
tapi tanpa tawapun aku sudah bahagia.

Semoga Arief juga merasa beruntung mendapatkan aku. Itu
do'aku tadi malam sebelum tidur. Beruntungkan ia? :)


Huhehe jangan ge-er ya tapi apa yang gue tulis di atas
adalah apa yang gue rasakan. Makasih ya.
I'm getting to love you now :)

Thursday, December 11, 2008

Wednesday, December 10, 2008

PERSEMBAHANKU UNTUK WANITA

Pagi ini, 18 Agustus 2007 aku menerima sms dari seorang teman baikku.
Seorang wanita.
SMS tersebut menyebutkan bahwa dia menyukai seorang pria yang wajahnya cukup di kenal di televisi belakangan ini.
Kebetulan aku cukup kenal kenal dengan presenter muda berbakat itu dan kami sesekali SMS-an saling menanyakan kabar masing-masing.
Kepada temanku itu aku berkata, "Sangat manusiawi"
hehehe ...
"Tetapi dia sudah punya kekasih. 
Kalaupun belum kamu mesti bersaing dengan ratusan wanita yang mungkin memiliki rasa yang sama. Coba aja.."

Sejujurnya, aku sudah sering mendengar teman-teman wanitaku sharing dia menyukai pria ini, pria itu dan entah siapa lagi selanjutnya.
Bahkan aku pernah membaca blog seorang wanita yang aku kenal baik, di dalamnya ia menulis bagaimana ia suka dengan seorang pria dan sangat berharap dapat menjadi kekasihnya.
Ia merindukan sang arjuna yang belum tentu tahu apa yang ia rasakan.
Bagai pungguk merindukan bulan.
Kasihan ...

Di usiaku yang sudah menginjak 28 tahun, tentunya aku memiliki banyak teman pria dan wanita yang sebaya denganku.
Kalaupun di bawah atau di atas, usianya tidak jauh-jauh dari angka tersebut.
Aku coba untuk merenung, kenapa beberapa bahkan mungkin banyak teman wanitaku atau lebih tepatnya para wanita belum menemukan seorang pria yang
bakal menjadi pasangan hidupnya.
Padahal setahuku, bagaimanapun minus-nya seorang wanita (kalau ia menganggap dirinya demikian), paling tidak pernah satu kali "ditembak" pria, dengan kalimat ini,
"Aku menyukaimu"
atau
"Bersediakah engkau menjalani hubungan yang lebih serius denganku?".

Kenapa aku bisa begitu yakin? Mari aku ceritakan:
Selama 5 tahun lebih aku bekerja di sebuah rumah produksi yang menayangkan acara Solusi di salah satu stasiun televisi swasta itu, banyak kisah nyata mirip 
Cinderella yang aku temukan.
Ini benar-benar nyata!
So real!
Bukan sinetron, bukan film.

Sebut saja Maria Beatrix, gadis yang pernah dijuluki "si buruk rupa"
dengan bentuk tangan dan kaki yang sama sekali tidak sempurna, menggunakan kursi roda, namun menemukan "pangeran" yang baik hati berdarah Inggris.
Pria ini begitu setia mendampinginya bahkan berhasil mengajarinya berenang.
Hari ini mungkin mereka sudah menikah.
Ada juga Indrawati, manusia terpendek 
Indonesia yang pernah masuk MURI
karena bisa melahirkan dengan normal. Kalau melihat bentuk fisiknya, sangat tidak sempurna, namun menemukan seorang suami dari kalangan terhormat dan sangat mencintainya dengan sepenuh hati.

Di 
Bandung, kami juga memiliki narasumber si pelukis
Patricia Saerang, seorang
yang melukis dengan kakinya atau mulutnya karena tidak memiliki tangan.
Namun menemukan pria berdarah Eropa yang sangat mencintainya. Hari ini mereka sudah menikah dan hidup bahagia.

Jadi, kalau mau banding-bandingan dengan wanita-wanita yang aku sebutkan diatas, bagaimana mungkin kalau teman-teman wanita ku itu belum bisa menemukan
"sang pangeran cinta" ?
Busyett! Kalau mau banding-bandingan, teman-teman wanitaku itu tergolong wanita yang cantik,
dengan fisik yang nyaris sempurna dan memiliki pekerjaan yang bagus.

Setelah aku analisa, inilah inti permasalahannya:
Ternyata banyak wanita tidak tahu kuncinya.
Untuk membuka baut ukuran 12, kita harus menggunakan kunci ring atau kunci pas dengan ukuran yang sama, 12.
Sebut saja hal apa lagi yang lain sebagai perumpamaan.
Dari zaman Adam dan Hawa sampai sekarang, wanita memang didesain untuk tidak memulai
terlebih dahulu dalam hal cinta.
Ekstrimnya, wanita dilarang jatuh cinta terlebih dahulu dan mengejar-ngejar pria. Karena wanita memang tidak di desain untuk itu.
Perihal ada budaya di daerah tertentu dimana pria di lamar oleh wanita, aku sangat tidak
berminat membahasnya.
Dan sampai hari aku masih menganggapnya sebuah keanehan.
Aneh! Namun aku menghormatinya.

Aku suka kata-kata ini
Cowok menang milih, cewek menang nolak!
Kedengarannya win-win solution. Ya - bisa begitu. Cowok memang bisa memilih wanita mana
saja yang dia suka. Cowok bisa saja jatuh cinta dengan wanita mana saja yang hatinya memang "jatuh". Toh, sampai hari ini jumlah cewek di dunia ini jauh lebih banyak dari cowok.
Di Batam, para wanita bahkan sering bertengkar memperebutkan pria, karena komposisi antara wanita dan pria di kota ini memang sangat tidak seimbang. Jumlah wanitanya jauhh lebih banyak dari pria.

Cowok kalau nembak cewek ditolak, respon selanjutnya ada dua,
pertama:
mencoba lagi untuk kedua, ketiga, keempat, atau kesekian kalinya atau kedua,
tidak melanjutkan dan berkelana mencari yang lain lagi. Toh, jumlah
wanita jauh lebih banyak dari pria. Dan harga diri seorang pria tidak akan turun dan tercabik-cabik hanya karena cintanya ditolak.
Karena pria seorang pejuang sejati, dia pasti akan mencoba dan mencoba lagi.
Sampai dapat ! 
"Emang cewek elo doang?" .
Pikiran seperti itu ada kadang di sana.
Tetapi kalau wanita begitu agresif terhadap pria, lalu kemudian ditolak hehhee $B!!
(B.. Jawab sendiri kata yang tepat untuk itu).

Pria dan wanita sama-sama didesain untuk menjadi pemenang.
Menang!
Cowok menang milih, cewek menang nolak. Masalahnya sekarang banyak wanita yang
mencoba untuk merubahnya menjadi:
Cewek menang milih.
Jadi kalau cewek menang milih maka berarti cowok menang nolak!
Bagi para cowok, kalau ditolak adalah hal yang biasa.
Memang sedih untuk sesaat. Tapi tidak untuk meratapinya.
Lagipula cowok didesain lebih banyak "bermain" pikiran, daripada perasaan.
Masalahnya, apakah para cewek siap kalau ditolak cowok setelah "menang" milih cowok
yang mana aja?

Untuk menjawab pertanyaan ini, aku mau membagikan hal ini kepada para wanita, khususnya.
Paling tidak ada dua wanita yang paling dekat denganku, yang aku ketahui sangat bahagia. Pertama adalah ibuku sendiri.
Ya, mama. Ibuku melepaskan masa gadisnya ketika usianya 23 tahun, dilamar ayahku, seorang
pria tampan berumur 32 tahun dengan tubuh proposional.

Ketika pertama kali bertemu ibuku, ayahku benar-benar jatuh cinta kepadanya.
Padahal saat itu, seorang wanita sedang tergila-gila kepadanya dan menjadi begitu agresif.
Ia ingin memiliki ayahku. Tetapi sebenarnya pria tidak bisa berdusta, dan jarang berpura-pura. Ayahku tidak mencintainya.
Namun wanita itu memaksanya. Ayahku pria sejati yang harus selalu memulai dan tidak bisa didahului seperti itu.
Kepada ibukulah, ayahku jatuh cinta.
Mereka menikah pada tahun 1978.
Ayahku berkali-kali jatuh cinta dengan wanita yang sama, yaitu ibuku.

Usia pernikahan mereka sudah 29 tahun dan perkawinan mereka bertambah kuat dari hari ke hari. Aku pikir, ibuku adalah wanita yang paling bahagia di bumi ini karena dia tahu kuncinya. Dia dicintai dan diperlakukan bak ratu.

Kemudian yang kedua, saudaraku satu-satunya. Adik perempuanku yang manis itu.
Di usianya yang 26 tahun seorang pria yang sangat mencintainya dan telah setia menunggunya selama 6 tahun, menyatakan keinginannya untuk menghabiskan waktunya nanti bersamanya. Meskipun enam tahun yang lalu, adikku tidak meresponinya, namun akhirnya ia luluh juga.
Kali ini adikku tahu kuncinya: bahwa wanita didesain untuk DICINTAI dan bukan memulai untuk
mencintai.

Sebelumnya, aku tahu adikku berharap dapat menjalani hubungan dengan seorang pria gagah dari angkatan laut. Namun pria itu ternyata tidak sepenuh hati mencintainya. Ia sadar, bahwa ia harus melupakan pria itu dan memberi kesempatan untuk yang lain. Hari ini adikku,
diperlakukan bak ratu oleh kekasihnya. Begitu dicintai, dilindungi, diperhatikan dan hubungan
mereka semakin menunjukkan kualitas yang semakin baik, hari ke hari.
Aku pikir, adikku wanita yang paling bahagia saat ini.
Karena seorang pria datang kepadanya dan mencintainya dengan sepenuh hati dan sepenuh
jiwa.

Sebaliknya, aku menemukan ada wanita yang memulai terlebih dahulu, begitu agresif dan sangat mencintai seorang pria dan akhirnya memang mendapatkannya dan bahkan menikah dengannya. Namun sayang, sesungguhnya dia tidak pernah mendapatkan cinta dari suaminya. Karena suaminya punya cinta yang lain. Dan wanita itu harus membayar harganya.
Sangat mahal. 
Ia harus berkorban selama perkawinannya berlangsung. Ia harus berkorban materi yang terus-menerus dan yang paling menyedihkan selalu korban perasaan.

Padahal bukankah seharusnya suaminya yang memenuhi kebutuhan materinya?
Muka mereka menjadi begitu kusut dan tubuh mereka menjadi begitu kering.
Karena tidak 'disirami' cinta suaminya. Karena sekali lagi, suaminya punya cinta yang lain.

Para wanita, daripada engkau mencintai pria yang tidak mencintaimu,
atau hanya sekedar berpura-pura mencintaimu, mengapa engkau tidak belajar mencintai pria yang sangat mencintaimu dan memperlakukanmu dengan begitu berharga?
Mungkin awalnya engkau tidak begitu menyukainya.
Namunjika mengingat bahwa ia begitu mencintaimu, mengapa wanita tidak mencoba untuk
BELAJAR mencintainya dan memberinya kesempatan.

Percayalah bahwa dalam kamus pria tidak ada istilah BELAJAR mencintai.
Mau wanita yang ditujunya seperti apa, mau gemuk, mau pendek, mau rada tulalit atau sebut saja kekurangan lainnya, percayalah bahwa pria adalah makhluk yang jatuh cinta, bukan belajar untuk mencintai.

Tetapi, wanita bisa BELAJAR mencintai.
Tatkala melihat kegigihan seorang pria yang tidak pernah berhenti menaklukkan hatinya, tatkala melihat pengorbanan, perhatian dan kasih sayang yang diberikan, aku mendengar banyak kesaksian akhirnya wanita menyerah.

Berdasarkan apa yang aku lihat, bahkan aku mengadakan riset untuk hal ini,
wanita yang bijak adalah wanita yang jatuh cinta dengan pria yang terlebih dahulu jatuh cinta kepadanya.
Bukan jatuh cinta dengan pria yang pura-pura jatuh cintanya kepadanya.
Bagi pria, Anda dilarang untuk berpura-pura jatuh cinta.
Karena setelah engkau menjalaninya, lama-lama pura-pura itu akan hilang dan engkau pasti
akan berkelana mencari cinta yang lain. Bukan yang pura-pura.
Karena bagaimanapun engkau tidak bisa membohongi dirimu sendiri.

Kalau aku mencoba untuk pura-pura mencintai wanita yang pernah sangat mencintaiku, mungkin hari ini aku sudah memiliki anak dengannya dan sudah menjadi orang kaya secara materi.
Tetapi aku pasti membuatnya menderita karena kepura-puraan itu.
Aku akan berkelana mencari cinta yang lain.
Dan itu sangat menyakitkan. Karena hubungan itu sudah sampai kepada pernikahan, mau tidak mau kita harus tetap meneruskannya, kalau tidak mau anak-anak yang menjadi korban perceraian.
Namun harganya terlalu mahal untuk dibayar.
Para pria tidak dibenarkan untuk menjadi begitu brengsek dan memanfaatkan wanita yang jatuh cinta kepadanya, sementara itu sendiri punya cinta yang lain.
Para pria tidak dibenarkan menjadi begitu bejat untuk memanfaatkan uang, fasilitas dan materi yang diberikan oleh wanita yang mencintainya, dengan harapan bisa mendapatkan cinta sang pria.
Itu pria yang licik dan pengecut.

Untuk para wanita, mungkin kalian gelisah di usia yang hampir menginjak kepala tiga belum menemukan pasangan sejati.
Mungkin ia sudah datang, tetapi Anda datang, tetapi Anda menolaknya.
Karena memang anda didesain untuk "menang nolak".

Tetapi mungkin saja anda lupa kuncinya.
Kuncinya adalah anda sebaiknya jangan memulai terlebih dahulu dan kalau sulit menjangkaunya, anda menjadi begitu agresif.
Anda harus tahu kuncinya bahwa anda didesain untuk dicintai dan diperlakukan bak ratu.
Bukan menjadi seorang yang mengejar-ngejar pria.
Berulang kali kukatakan kepada teman-teman wanitaku.
"Kalau ada seorang pria yang datang kepada kalian dan menyatakan cintanya, berpikirlah dua
kali untuk menolaknya."
Jangan sampai anda menyesal di kemudian hari.

Aku tidak menyarankan kalian untuk terburu-buru menjawab,
"Ya".
Aku hanya mengatakan, "Berpikir dua kali terlebih dahulu untuk menolaknya."
Siapa tahu, ini cinta sejatimu?
Wanita, anda begitu berharga.
Ciptaan terindah.
Anda ditentukan untuk begitu dicintai, dikagumi, dilindungi, dikasihi, diperhatikan, diayomi dan
aku tidak tahu harus menyebutnya apa lagi .. ;
Kalian ditentukan untuk diperlakukan bak ratu setiap hari.

Karena manusia ditentukan untuk hidup berpasang-pasangan, hai para wanita, bersiap-siaplah seorang pangeran cinta datang kepadamu, menyatakan betapa ia ingin menghabiskan waktunya bersamamu, dan memberikan seluruh cintanya kepadamu.
Namun, ketika pangeran cinta itu datang, apakah engkau akan langsung menolaknya?
Atau "berpikirlah dua kali untuk berkata 'tidak'",
karena siapa tahu ini orang yang akan memperlakukanmu bak ratu.
Tidak peduli bentuk fisikmu, tidak peduli tingkat pendidikanmu bahkan tidak peduli masa lalumu. Ia akan datang dengan kata-kata ini, "Aku mencintaimu walaupun - ."

Tulisan ini aku dedikasikan
untuk para wanita - Ciptaan Terindah

Thursday, December 4, 2008

TINDAKAN KECIL TIDAK DIKENAL - Posted by Gede Prama on 2006-04-05

Di kota Liverpool Inggris, tempat John Lennon
melahirkan kelompok musik
yang pernah merubah sejarah dunia, saya pernah
mengalami sebuah pengalaman
kemanusiaan yang amat menyentuh. Setelah antre cukup
lama di kantor
imigrasi, guna memperpanjang visa isteri saya,
lebih-lebih setelah
mendengar orang di antrean depan ditanya dan dimaki
sana-sini, hati ini
sempat kecut juga. Belum lagi ditambah dengan stok
tiket return yang
batasnya hari itu juga. Plus tidak ada uang untuk
menyewa hotel kalau
terpaksa menginap.

Begitu cekaknya keuangan, bekalpun membawa dari kota
Lancaster yang
berjarak sekitar empat jam perjalanan kereta api.
Sesampai di depan
petugas, saya terangkan maksud kedatangan saya.

Ketika petugas tahu, bahwa visa yang mau diperpanjang
adalah visa
isteri, ia
bertanya apakah saya membawa akte pernikahan. Busyet,
saya lupa
membawanya.
Kalaupun saya bawa, pasti ia tidak mengerti karena
dalam bahasa melayu.

Saya sudah siap-siap mental dimaki sebagaimana orang
Pakistan di depan,
atau disuruh kembali lain waktu. Tiba-tiba saja saya
ingat lagu John Lennon
yang berjudul Imagine, yang bertutur mengenai mimpi
John tentang kehidupan
manusia yang tanpa agama, bangsa dan atribut lain yang
memisahkan.

Di tengah lamunan akan John Lennon tadi, tiba-tiba
saya dikejutkan oleh
suara petugas imigrasi yang menemukan kata Bali
sebagai tempat lahir
isteri saya di pasport. Dengan ekspresi yang amat
bersahabat ia bertanya, di
bagian mana dari Bali ia lahir, apakah kami sekeluarga
senang tinggal di
Inggris, dan sederetan pertanyaan yang sangat
menghibur.

Ketika saya tanya balik, kenapa ia demikian bersahabat
setelah tahu kami
dari Bali , petugas tadi menceritakan pengalaman
pribadinya yang pernah
ditolong orang Bali , ketika mengalami kecelakaan saat
berwisata di pulau
dewata ini. Singkat cerita, semua urusan menjadi beres
hanya karena ada
kata Bali di pasport.

Mirip dengan pengalaman di Liverpool , di Manchester
saya juga pernah
diselamatkan nasib baik. Setelah menempuh penerbangan
dari Paris yang
melelahkan, saya ikuti saja antrean manusia yang ada
di depan guna
diperiksa imigrasi. Setelah pegal berdiri setengah
jam, dan akan memperoleh
giliran bertatap muka dengan petugas imigrasi, baru
saya tahu walau saya
antre di tempat yang keliru. Sebagai warga Indonesia ,
saya antre di tempat
yang ditujukan untuk warga masyarakat Eropa.

Padahal, pesawat berikut ke tempat lain mesti take off
kurang dari sejam
lagi.

Saya sudah pasrah, what will be, will be.
Pertama-tama, tentu saja
petugasnya cemberut melihat tampang saya. Lebih-lebih
setelah melihat
passport yang berisi gambar burung garuda. Namun,
karena kesabaran
petugas, dibuka juga itu passport sambil bertanya, di
mana saya tinggal
selama di Inggris.
Setelah saya jawab dengan sebutan desa Galgate di
pinggiran kota kecil
Lancaster , tiba-tiba wanita di depan saya wajahnya
sumringah. Dengan
akrab dia bercerita tempat lahirnya.

Penduduk desa kecil yang amat bersahabat. Buah apel
yang bisa dipetik
siapa saja oleh penduduk desa Galgate. Orang-orang tua
jompo yang penuh
senyum dan persahabatan tanpa pamrih dan masih banyak
lagi yang lain. Dan,
tiba-tiba saja petugas imigrasi ini minta saya
menunggu sebentar,
sementara ia pergi membawa passport saya ke counter
lain.

Tidak lebih dari tiga menit, ia sudah mengembalikan
passport saya
lengkap dengan stempel imigrasi. Sambil berpesan :
sampaikan salam kangen
saya buat penduduk desa Galgate.

Boleh percaya boleh tidak, saya mengalami
kejadian-kejadian seperti ini,
dalam frekuensi yang cukup sering. Sejumlah rekan
Tionghoa yang mengerti
petunjuk hoki, menyebut saya manusia hoki karena
bentuk hidung, telinga
dan dagu yang cocok dengan ciri-ciri hoki. Sebagai
manusia biasa, saya
memang memiliki banyak kekurangan. Disebut sering suka
cerita yang porno dan
jorok. Suka 'ngompol' (ngomong politik).

Berteriak kalau lagi marah besar di rumah. Wika, Adi
dan Suci adalah
manusia-manusia yang paling tahu daftar kekurangan
saya. Akan tetapi,
sejak umur yang sangat kecil, saya dibiasakan oleh
seorang kakak, untuk
mengumpulkan daftar tindakan-tindakan kecil yang tidak
bernama.

Tidak dikenal. Tidak dihitung. Namun, berguna buat
alam dan orang lain.

Bukan pada tempatnya, kalau saya membeberkan daftar
tindakan- tindakan
saya di kolom ini. Yang jelas, ada semacam kesegaran
dalam jiwa, sesaat
setelah melakukan tindakan-tindakan tidak dikenal dan
tidak bernama.
Kepala yang pusing, tiba-tiba jadi membaik. Kantong
cekak yang membuat
dahi
berkerut, berubah menjadi ucapan terimakasih ke Tuhan.
Isteri yang tadinya
kelihatan seram jadi lembut dan cantik.

Banyak hal bisa berubah setelah melakukan
tindakan-tindakan model
terakhir.

Saya tidak tahu, apa ini sebuah sugesti, atau ada
tangan-tangan kekuatan
alam yang membuatnya demikian. Yang jelas, alam bisa
demikian perkasa
dan bertahan lama, karena bergerak dalam siklus
memberi, memberi dan
memberi.

Rumput hijau memberi kesejukan. Matahari membawa
energi. Air menghadirkan
kehidupan. Adakah mereka membutuhkan imbalan lebih?

Belajar dari ini semua, saya berusaha untuk mematikan
keran di tempat
umum yang lupa ditutup orang lain. Membukakan pintu ke
orang lain yang tidak
dikenal di lokasi-lokasi publik. Mengembalikan posisi
pohon yang roboh.
Mengubur kucing yang mati digilas mobil orang.

Bagaimana dengan Anda?